JAKARTA, Sandipost.com | Turki memicu kemarahan Israel, setelah Kedubesnya di Tel Aviv, mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung atas tewasnya pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, pada Rabu (31/7/2024).
Perintah pasang bendera setengah tiap diumumkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Jumat (2/8/2024). Semua kedubes Turki di penjuru dunia wajib memasang bendera setengah tiang, termasuk di Israel.
Tindakan tersebut membuat Menteri Kuar Negeri Israel memanggil dubes Turki di Tel Aviv, dan memberinya teguran keras. “Negara Israel tidak akan menoleransi ungkapan duka cita atas seorang pembunuh seperti Ismail Haniyeh,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz dalam sebuah pernyataan.
Katz menuduh Erdoğan mengubah Turki menjadi negara diktator karena dukungannya terhadap para pembunuh Hamas, yang bertentangan dengan sikap seluruh dunia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Keceli menanggapi pernyataan Katz tersebut. “Anda tidak dapat mencapai perdamaian dengan membunuh negosiator atau mengancam diplomat,” yang tampaknya merujuk pada Haniyeh, yang dilaporkan terlibat dalam perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Gambar-gambar di media sosial menunjukkan bahwa bendera Turki tidak hanya diturunkan setengah tiang di Tel Aviv, tetapi juga di Washington, AS.
(Tim)
