BeritaKesehatan

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa NTT Lakukan Aksi Ketuk Pintu Peringati Hari TB di Desa Oebelo

83
×

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa NTT Lakukan Aksi Ketuk Pintu Peringati Hari TB di Desa Oebelo

Sebarkan artikel ini

Kupangonline.com- Kupang-Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia, Indonesia menempati posisi kedua setelah India dengan kasus sebanyak 845.000 dengan kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam.

Mendukung Program eliminasi TB di tahun 2030 , Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafa melalui program kawasan sehat juga menjadikan penanganan penyakit TBC menjadi salah satu indikator focus program. Program kawasan sehat dilakukan di 11 LKC yang tersebar di 11 propinsi.

Di peringatan Hari TB sedunia tahun ini, LKC Dompet Dhuafa NTT melakukan kegiatan mulai Aksi ketuk Pintu. Kegiatan berlangsung sejak tanggal 24 Maret 2022 di wilayah program kawasan sehat Desa Oebelo, kabupaten Kupang- NTT.

Kegiatan Aksi Ketuk Pintu yang berlangsung pada Kamis , 24 maret 2022. Sebanyak 30 orang terlibat mulai dari tim LKC Dompet Dhuafa, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) dan kader TB. Kegiatan ketuk pintu sebagai upaya menemukan kasus yang tersembunyi di masyarakat sehingga bisa segera dilakukan pengobatan. Selain penjaringan suspek responden yang dikunjungi juga diberikan penyuluhan seputar penyakit TBC (Penularan, tanda/gejala, pencegahan dan pengobtan) serta mengedukasi masyarakat untuk segera menghubungi kader TB jika mengalami gejala TBC.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.30 sampai 16.00 Wita berhasil mengunjungi 168 rumah dengan 694 responden yang diskirining dan diedukasi serta ditemukan suspect TB sebanyak 15 orang. Salah satu suspect TB yang ditemukan berinisial J.P usia 69 tahun sudah batuk selama setahun, semua gejala TB dialami mulai dari batuk darah, demam, dan berat badan terus menurun. Saat diedukasi beliau bersedia diperiksa dahaknya untuk memastikan apakah beliau terinveksi TB atau tidak.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Kepala desa dan PJ TB puskesmas tarus dimana saat akan melakukan kegiatan tim dilepas langsung oleh Kepala Desa Oebelo(Mathen Hala SH). Selaku Koordinator kegiatan, Rasyidah Awaliah Saputri masih merasa banyak masyarakat yang belum benar- benar terbuka saat diskrining. Alasannya beragam mulai dari takut pemeriksaan dan juga terkait biaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *